Rabu, 22 Desember 2010

ANATOMI BUNGA

BUNGA
A. Dasar Teori
Bunga merupakan organ vegetatif dari tumbuhan. Alat reproduksi tumbuhan terdapat di dalam bunga. Bunga terdiri dari bagian infertil dan fertil. Bagian infertil terdiri dari tangkai bunga, dasar bunga, kelopak, mahkota; sedang bagin fertil terdiri dari benang sari dan putik.
Tangkai bunga memiliki struktur anatomi seperti batang, sedang daun kelopak dan mahkota memiliki struktur seperti daun. Daun kelopak biasanya masih mengandung kloroplas, sel sekretori menghasilkan minyak atsiri sehingga menimbulkan bau harum atau zat warna seperti antosianida yang menyebabkan daun mahkota memiliki warna yang bermacam-macam.
Benang sari terdiri dari filamentum dan anthera. Filamentum memiliki struktur seperti batang. Anthera terdiri dari theca yang menghasilkan serbuk sari. Struktur anatomi anthera meliputi exothecium, lamina fibrosa, lapisan tengah, dan tapetum yang mengelilingi lokulus (waktu anthera masih muda) atau thecium (waktu anthera masak). Kedua theca dihubngkan oleh konektivum yang memiliki berkas pengangkut. Polen terdapat di dalam thesium.
Putik terdiri dari kepala putik, tangkai kepala putik, dan bakal buah. Bakal biji terdapat di dalam bakal buah. Struktur anatomi bakal buah terdiri dari dinding bakal buah yang umumnya terdiri dari satu lapis sel dan di sebelah dalam terdiri dari beberapa lapis sel parenkimatis mengelilingi ruang ovarium yang di dalamnya terdapat ovulum. Ruang ovarium dapat terdiri dari satu atau lebih tergantung jumlah karpelumnya. Septum membagi ruang ovarium menjadi beberapa ruang. Ovulum terdiri dari integumen dan nuselus yang bersifat parenkimatis.
B. Tujuan
1. Mengamati struktur anatomi tangkai bunga
2. Mengamati struktur anatomi daun kelopak
3. Mengamati struktur anatomi daun mahkota
4. Mengamati struktur anatomi filamentum
5. Mengamati struktur anatomi anthera
6. Mengamati struktur anatomi ovarium
7. Mengamati struktur anatomi tangkai kepala putik
8. Mengamati struktur anatomi polen



C. Alat dan Bahan
a. Alat:
mikroskop cahaya, gelas benda, gelas penutup, jarum preparat, silet, kobokan, pipet tetes, dan lampu spiritus.
b. Bahan:
1. bahan segar: bunga kembang sepatu (yang masih kuncup).
2. preparat awetan penampang melintang dan membujur:
a) bunga cengkeh bagian hypoanthium dan epianthium
b) perianthium lilium
3. empulur ketela pohon
3. reagen:
Floroglusin, HCl 25%, kloral hidrat.
D. Tugas
1. Sebelum melakukan praktikum siapkanlah mikroskop cahaya dan bersihkan sehingga mikroskop siap untuk mengamati.
2. Bersihkan kaca benda dan teteskan air di atasnnya.
3. Bagilah tugas pembuatan preparat pada semua anggota kelompok. Berilah kode pada setiap kaca benda.
4. Buatlah masing-masing:
a. Irisan melintang tangkai bunga, daun kelopak, daun makhota, filamentum, anthera dari bunga sepatu. Empulur digunakan untuk membantu mengiris daun kelopak, mahkota, filamentum, dan anthera. Amatilah maing-masing preparat pada mikroskop cahaya. Gunakan reagen: (1) Kloral hidrat untuk menjernihkan preparat, (2) floroglusin dan HCl 25% untuk memperjelas susunan berkas pengangkut. Amatilah jaringan penyusun: tangkai bunga, kelopak, mahkota, filamentum, dan anthera. Buatlah gambar skema secara penuh dan gambar secara rinci satu sektor atau satu bagian dari masing-masing preparat yang kalian amati. Gambarlah bentuk polen yang tampak. Dari masing-masing preparat, tentukanlah struktur yang menyerupai batang atau cabang dan struktur yang menyerupai daun.
b. Irisan melintang dari ovarium dan stilus bunga sepatu. Amatilah maing-masing preparat pada mikroskop cahaya. Gunakan reagen: (1) Kloral hidrat untuk menjernihkan preparat, (2) floroglusin dan HCl 25% untuk memperjelas susunan berkas pengangkut. Amatilah jaringan penyusun ovarium dan stilus. Pada ovarium tentukan tentukan tipe plasentanya. Buatlah gambar skema secara penuh dan gambar secara rinci satu sektor atau satu bagian dari masing-masing preparat yang kalian amati. Adakah bagian yang tersusun sama seperti daun?
5. Amatilah preparat awetan irisan:
a. membujur bunga cengkeh
Amatilah preparat di bawah mikroskop cahaya pada perbesaran lemah. Identifikasilah bagian-bagian dan jaringan penyusun bunganya. Di manakah dapat ditemukan kelenjar minyak atsiri, ovarium, dan jaringan aerenkima. Buatlah gambar skema secara penuh.
b. melintang bunga cengkeh bagian hypoanthium dan epianthium
Amatilah preparat di bawah mikroskop cahaya pada perbesaran lemah. Identifikasilah bagian-bagian dan jaringan penyusun bunganya. Di manakah dapat ditemukan kelenjar minyak atsiri, ovarium, dan jaringan aerenkima. Apa tipe plasenta pada bunga cengkeh? Buatlah gambar skema secara penuh dan gambar secara rinci satu sektor atau satu bagian dari masing-masing preparat yang kalian amati.
c. melintang periantium bunga Lilium
Amatilah preparat di bawah mikroskop cahaya pada perbesaran lemah. Identifikasilah bagian-bagian dan jaringan penyusun perianthiumnya. Amatilah tipe berkas pengangkutnya. Buatlah gambar skema secara penuh dan gambar secara rinci satu sektor atau satu bagian dari masing-masing preparat yang kalian amati.
6. Kembalikanlah mikroskop dalam keadaan bersih setelah saudara selesai melakukan pengamatan.
E. Evaluasi
Diskusikan soal-soal berikut dengan teman sekelompok dan kumpulkan hasil diskusinya kepada pembimbing pada praktikum berikutnya.
1. Sebutkan jaringan-jaringan yang menyusun daun kelopak dan mahkota bunga sepatu?
2. Jelaskan perbedaan struktur daun kelopak dan mahkota pada bunga sepatu!
3. Bagian-bagian bunga apa saja yang memiliki struktur anatomi seperti batang? jelaskan jawabanmu!
4. Apakah daun mahkota dapat berfungsi untuk fotosintesis? jelaskan jawabanmu!
5. Jelaskan struktur anatomi daun buah (karpelum), apakah lebih menyerupai batang atau daun?
F. Kepustakaan
1. Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plant. New York: John Wiley and Son Inc.
2. Fahn, A. 1990. Plant Anatomy. New York: Pergamon Press.
3. Pandey, B. P. 1980. An Introduction a Plant Anatomy. New Delhi: S. Chand & Company Ltd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar