Laman

Rabu, 22 Desember 2010

FASE REMAJA

1. MAKNA REMAJA
Fase remaja merupakan segmen perkembangan individu yang sangat penting, yang diawali dengan matangnya organ-organ fisik (seksual) sehingga mampu bereproduksi. Dalam membahas makna remaja ini , berikut dikemukakan beberapa tinjauan atau pandangan dari para ahli.
a. Perspektif Biososial
Memfokuskan kajiannya kepada hubungan antara mekanisme biologis dengan pengalaman sosial. Tokoh-tokohnya adalah G. Stanley Halldan Roger Barker.
1) G. Stanley Hall
Meyakini melalui mekanisme evolusi, remaja dapat mempero+leh sifat-sifat tertentu melalui pengalaman hidupnya yang kritis. Sifat-sifat tersebut dapat ditransmisi (teruskan) melalui keturunan pada masa konsepsi. Apabila remaja berkembang dalam lingkungan yang kondusif, mereka akan memperoleh sifat-sifat positif yang mengembangkan nilai-nilai insaninya.
2) Roger Barker
Menurut Roger, remaja merupakan masa transisi antara masa anak dan dewasa. Dia berpendapat bahwa pertumbuhan fisik sangat berpengaruh terhadap perkembangan individu, dari ulai anak sampai orang dewasa.
b. Perspektif Relasi Interpersonal
Remaja merupakan suatu periode yang mengalami perubahan dalam hubungan sosial yang ditandai dengan berkembangnya minat terhadap lawan jenis, atau pengalaman pertama dalam bercinta.
Yang menjadi tokoh dalam perspektif ini adalah sbb:
1) George Levinger
Bahwa remaja mulai mengenal minatnya terhadap lawan jenisnya, yang biasanya terjadi pada saat kontak dengan kelompok.
2) Ellen Berschheid dan Elaine Walster
Bahwa hubungan di antara dua remaja yang berbeda jenis kelamin mendorong remaja ke arah percintaan (pacaran).
c. Perspektif Sosiologis dan Antropologis
Menekankan studinya terhadap pengaruh norma, moral, harapan budaya, dan sosial, ritual, tekanan kelompok, dan dampak teknologi terhadap perilaku remaja.Tokoh-tokohnya adalah sbb:


1) Kingsley Davis
Konflik orang tua dengan remaja merupakan ilustrasi klasik dari teori besar perspektif sosiologis.
2) Ruth Benedict
Upaya mengasu+h remaja sampai mampu menempati posisi dew+asa secara penuh merupakan masalah pokok dalam masyarakat.
d. Perspektif Psikologis
Tokoh yang dipandang mewakili perspektif ini adalah Erick H. Erickson. Dia berpendapat bahwa remaja bukan sebagai periode konsolidasi kepribadian, tetapi sebagai tahapan penting dalam siklus kahidupan.
e. Perspektif Belajar Sosial
Perspektif ini memberikan pandangan tentang pentingnya prinsip-prinsip belajar yang dapat digunakan untuk memahami tingkah laku remaja dalam berbagi status sosial. Tokohnya adalah sbb:
1) Boyd McCandless
Bahwa perkembangan manusia merupakan dampak akumulatif dari pengalaman belajar yang terintegrasi dalam kepribadian (personality).
2) Talcot Parson
Bahwa elemen-elemen “Reinforcement” dalam masyarakat yang kompleks memberikan dampak yang kuat terhadap pola-pola tingkah laku remaja.
3) Albert Bandura
Bahwa proses kognitif yang mengantarai perubahan tingkah laku dipengaruhi oleh pengalaman yang mengarahkan untuk menuntaskan keterampilan-keterampilan atau tugas-tugas.
f. Perspektif Psikoanalisis
Freud memandang bahwa masa anak akhir dan remaja awal merupakan periode yang lebih tenang. Masa ini dinamakan periode “Latency”, ego terbebas dari konflik antara instink seksual dengan norma-norma sosial.
Anna Freud, anak perempuan Freud, merujuk periode remaja ini sebagai masa “Internal Disharmony” (ketidakharmonisan internal). Kondisi ini menyebabkan masa remaja dipandang sebagi periode “Strom & Stress”.
Peter Blos (1962) membagi perkembangan remaja ke dalam empat segmen : 1) Preadolesence, 2) Early adolesence, 3) Adolesence proper, dan 4) Lateadolesence.




2. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN
a. Perkembangan Fisik
Masa remaja merupakan salah satu di antara dua masa rentangan kehidupan individu, di mana terjadi pertumbuhan fisik yang sangat pesat. Masa yang pertama terjadi pada fase pranatal dan bayi.
Dalam perkembangan seksualitas remaja ditanmdai dengan dua ciri, yaitu ciri seks primer dan ciri seks sekunder.
1) Ciri Seks Primer
Pada masa remaja pria ditandai dengansangat cepatnya pertumbuhan testis, yaitu pada tahun pertama dan kedua, kemudian tumbuh secara lebih lambat, dan mencapai ukuran matangnya apada usia 20 atau 21 tahun.
Pada remaja wanita, kematangan organ-organ seksnya ditandai dengan tumbuhnya rahim, vagina, dan ovarium (indung telur) secara cepat.
2) Ciri Seks Sekunder
WANITA PRIA
1. Tumbuh rambut pubik atau bulu kapok di sekitar kemaluan dan ketiak.
2. Bertambah besar buah dada.
3. Bertambah besarnya pinggul. 1. Tumbuh rambut pubik atau bulu kapok di sekitar kemaluan dan ketiak.
2. Terjadi perubahan suara.
3. Tumbuh kumis.
4. Tumbuh gondok laki (jakun).

b. Perkembangan Kognitif (Intelektual)
Ditinjau dari perkembangan kognitif menurut Piaget, masa remaja sudah mencapai tahap operasi formal (operasi=kegiatan-kegiatan mental tentang berbagai gagasan). Remaja secara mental telah dapat berpikir logis tentang berbagai gagasan yang abstrak. Denga kata lain berpikir operasi formal lebih bersifat hipotetis dan abstrak, serta sistematis dan ilmiah dalam memecahkan masalah daripada berpikir kongkret.
c. Perkembangan Emosi
Masa remaja merupakan puncak emosionalitas, yaitu perkembangan emosi yang tinngi. Pertumbuhan fisik, terutama organ-organ seksual mempengaruhi berkembangnya emosi atau perasaan-perasaan dan dorongan-dorongan baru yang dialami sebelumnya, seperti perasaan cinta, rindu, dan keinginan untuk berkenalan lebih intim dengan lawan jenis.
d. Perkembangan Sosial
Pada masa remaja berkembang “Social Cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Pada masa ini juga berkembang sikap “Conformity”, yaitu kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran (hobby) atau keinginan orang lain (teman sebaya). Perkembangan sikap konformitas remaja dapat memberikan dampak yang positif maupun yang negatif bagi dirinya.
e. Perkembangan Moral
Pada masa ini muncul dorongan untuk melakukan perbuatan yang dapat dinilai baik oleh orang lain. Dikaitkan dengan perkembangan moral dari Lawrence Kohlberg, menurut Kusdwirarti Setuono (Fuad Nashori, Suara Pembaharuan, 7 Maret 1997) pada umumnya remaja berada dalam tingkatan konversional atau berada dalam tahap ketiga (berperilaku sesuai dengan tuntutan dan harapan kelompok), dan keempat (loyalitas terhadap norma atau peraturan yang berlaku dan diyakininya).
f. Perkembangan Kepribadian
Fase remaja merupakan saat yang paling penting bagi perkembangan dan integrasi kepribadian. Masa remaja merupakan saat berkembangnya identity (jati diri). Perkembangan “identity” merupakan isu sentral pada masa remaja yang memberikan dasar bagi masa dewasa.
g. Perkembangan Kesadaran Beragama
Kemampuan berpikir abstrak remaja memungkinkannya untuk dapat mentransformasikan keyakinan beragamanya. Dia dapat mengapresiasi kualitas keabstrakan Tuhan sebagai Yang Maha Adil, Maha Kasih Sayang.

3. PROBLEMA REMAJA
Remaja sebagai individu sedang berada dalam proses berkembang atau menjadi (becoming), yaitu berkembang ke arah kematangan atau kemandirian. Untuk mencapai kematangan tersebut, remaja memerlukan bimbingan karena mereka masih kurang memilki pemahaman atau wawasan tentang dirinya dan lingkungannya, juga pengalaman dalam menentukan arah kehidupannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar