Laman

Sabtu, 26 Oktober 2013

DIRECT INSTRUCTION



Nama                                      : Linda Tri Antika
NIM/ Kelas                             : 130341816943 / A
Resume untuk Tanggal     : Kamis, 24 Oktober 2013


DIRECT INSTRUCTION

1. Pengertian Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Model pembelajaran langsung (Direct Instruction) adalah model pembelajaran yang bertujuan untuk membantu siswa mempelajari pengetahuan dan keterampilan dasar secara bertahap. Apabila guru menggunakan model pengajaran langsung ini, guru mempunyai tanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan pembelajaran dan tanggung jawab yang besar terhadap penstrukturan isi/ materi atau keterampilan, menjelaskan kepada siswa, pemodelan/ mendemonstrasikan yang dikombinasikan dengan latihan, memberikan kesempatan pada siswa untuk berlatih menerapkan konsep atau keterampilan yang telah dipelajari serta memberikan umpan balik.

2. Ciri-ciriModel Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Kardi &Nur (2000:3) menyebutkan bahwa model pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
a.    Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswatermasuk prosedur penilaian belajar.
b.    Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
c.    Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yangdiperlukan agar kegiatan pembelajaran tertentu dapatberlangsung dengan berhasil.

Pemikiran mendasar dari model pengajaran langsung adalah bahwa siswa belajar dengan mengamati secara selektif, mengingat dan menirukan tingkah laku gurunya. Atas dasar pemikirian tersebut hal penting yang harus diingat dalam menerapkan model pengajaran langsung adalah menghindari menyampaikan pengetahuan yang terlalu kompleks. Model pengajaran direct instruction mengutamakan pendekatan deklaratif dengan titik berat pada proses belajar konsep dan keterampilan motorik. Model pengajaran direct instruction menciptakan suasana pembelajaran yang lebih terstruktur.

3.  Prosedur Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
            Menurut Sofan Amri dan Iif Khoiru (2010, 43-47) Modelpembelajaran langsung memiliki lima fase yang sangat penting.Kelima fase dalam pengajaran langsung dapat dijelaskan secara detailseperti berikut:
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
a. Menjelaskan tujuan
            Para siswa perlu mengetahui dengan jelas mengapa merekaberpartisipasi dalam suatu pelajaran tertentu, dan merekaperlu mengetahui apa yang harus dapat mereka lakukansetelah selesai berperan serta dalam pelajaran itu. Gurumengkomunikasikan tujuan tersebut kepada siswa-siswanyamelalui rangkuman rencana pembelajaran dengan caramenuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasitertulis pada papan bulletin, yang berisi tahap-tahap dan
isinya, serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiaptahap. Dengan demikian siswa dapat melihat keseluruhan alurtahap pelajaran dan hubungan antar tahap – tahap pelajaranitu.
b.  Menyiapkan siswa
            Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,memusatkan perhatian siswa pada pokok pembicaraan, danmengingatkan kembali pada hasil belajar yang telahdimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yangakan dipelajari. Tujuan ini dapat dicapai dengan jalanmengulang pokok-pokok pelajaran yang lalu, ataumemberikan sejumlah pertanyaan kepada siswa tentang
pokok-pokok pelajaran yang lalu, atau memberikan sejumlahpertanyaan kepada siswa tentang pokok-pokok pelajaran yanglalu.

2. Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
a.  Menyampaikan informasi dengan jelas
            Kejelasan informasi atau presentasi yang diberikan gurukepada siswa dapat dicapai melalui perencanaan danpengorganisasian pembelajaran yang baik. Dalam melakukanpresentasi guru, harus menganalisis keterampilan yangkompleks menjadi keterampilan yang lebih sederhana dandipresentasikan dalam langkah-langkah kecil selangkah demiselangkah.
b.  Melakukan demonstrasi
            Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwasebagian besar yang dipelajari berasal dari pengamatanterhadap orang lain. Mendemonstrasikan suatu keterampilanatau konsep dengan agar berhasil, guru perlu sepenuhnyamenguasai konsep atau keterampilan yang akandidemonstrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untukmenguasai komponen-komponennya.

3. Menyediakan latihan terbimbing
            Salah satu tahap penting dalam pengajaran langsung adalah caraguru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan terbimbing”.Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan dapatmeningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung denganlancar, dan memungkinkan siswa menerapkan konsep/keterampilan pada situasi yang baru.

4. Menganalisis pemahaman dan memberikan umpan balik
            Pada pembelajaran langsung, fase ini mirip dengan apa yang kadang-kadang disebut resitasi atau umpan balik. Guru dapatmenggunakan berbagai cara untuk memberikan umpan balikkepada siswa.

5. Memberikan kesempatan latihan mandiri
            Kebanyakan latihan mandiri yang diberikan kepada siswa sebagaifase akhir pelajaran pada pengajaran langsung adalah pekerjaanrumah. Pekerjaan rumah atau berlatih secara mandiri, merupakankesempatan bagi siswa untuk menerapkan keterampilan baru yangdiperolehnya secara mandiri.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar