RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN :
SMA Negeri 9 Malang
MATA PELAJARAN :
BIOLOGI
KELAS / SEMESTER :
X / GANJIL
ALOKASI WAKTU :
1 X 45 MENIT
TOPIK :
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
STANDAR KOMPETENSI : 2.
Memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup.
KOMPETENSI DASAR : 2.3 Menyajikan
ciri-ciri umum filum dalam kingdom Protista, dan peranannya bagi kehidupan
INDIKATOR KOMPETENSI :
NO
|
INDIKATOR
|
NILAI KARAKTER
|
1
|
Menjelaskan minimal 3 ciri-ciri protista mirip
tumbuhan.
|
Gemar membaca,
rasa ingin tahu, kreatif, saling menghargai, tanggung jawab, dan kritis
|
2
|
Menjelaskan klasifikasi
protista mirip tumbuhan
|
|
3
|
Menjelaskan cara
reproduksi aseksual dan seksual protista mirip tumbuhan.
|
I. TUJUAN PEMBELAJARAN
Peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan minimal 3 ciri-ciri protista mirip tumbuhan setelah
melakukan kegiatan diskusi-presentasi
2.
Menjelaskan
klasifikasi protista mirip tumbuhan
dengan benar setelah melakukan diskusi-presentasi.
3.
Menjelaskan cara reproduksi aseksual dan
seksual protista mirip tumbuhan dengan benar melalui diskusi-presentasi
II. MATERI PEMBELAJARAN:
Protista Mirip Tumbuhan (Materi pada Lampiran 1)
·
Ciri-ciri
Protista mirip tumbuhan
·
Klasifikasi
Protista mirip tumbuhan
ü Chlorophyta (alga hijau)
ü Chrysophyta (alga keemasan)
ü Phaeophyta (alga coklat)
ü Rhodophyta (alga merah)
·
Reproduksi
Protista mirip tumbuhan
Aseksual à membelah diri, fragmentasi, dan membentuk
spora aseksual
Seksual à konjugasi, isogami, heterogami, dan oogami
III. METODE PEMBELAJARAN :
Diskusi, presentasi, tanya jawab
IV.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
NO
|
URAIAN
KEGIATAN
|
WAKTU
|
||||
1.
|
PENDAHULUAN
Apersepsi:
·
Peserta didik mengamati gambar makanan berbahan
rumput laut melalui slide Power Point dari guru, sehingga peserta didik mempunyai rasa ingin tahu mengenai bahan makanan
yang mereka makan sehari-hari tersebut. Guru mengarahkan melalui
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan Protista mirip tumbuhan.
”Gambar apa ini?” (harapan jawaban: es rumput laut, es
krim, dan agar-agar)
”Apa bahan pembuatan makanan ini?” (harapan jawaban:
rumput laut)
|
5 menit
|
||||
2.
|
KEGIATAN INTI
Eksplorasi:
·
Peserta didik dibimbing untuk mengingat kembali klasifikasi
Protista berdasarkan kemiripannya dengan kingdom yang lebih tinggi.
Eksplanasi:
Tahap
1 : Pembentukan kelompok dan orientasi masalah
Peserta didik terlebih
dahulu membentuk kelompok. Masing-masing kelompok terdiri atas 3 atau 4
peserta didik.
Tahap 2 : Merencanakan kegiatan kelompok
· Peserta didik duduk sesuai kelompoknya.
· Setiap kelompok menerima 1 LKS (Lampiran 1).
Tahap 3 : Melakukan investigasi/ mengerjakan soal-soal yang
terdapat pada LKS
· Peserta didik membaca permasalahan (problem) yang terdapat di dalam LKS secara
berkelompok.
· Peserta didik menjawab dan mendiskusikan pertanyaan
yang tersedia dalam LKS secara berkelompok.
Elaborasi:
Tahap 4 : Merencanakan presentasi
·
Guru memberi
kesempatan kepada kelompok yang bersedia mempresentasikan hasil diskusinya.
Tahap 5 : Presentasi hasil diskusi
·
Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas secara berkelompok.
·
Peserta didik yang
lainnya menyimak dan mencocokkan dengan hasil diskusi kelompoknya.
·
Peserta didik
lainnya diperbolehkan menyanggah atau bertanya kepada kelompok presentator.
Konfirmasi:
Peserta didik mendengarkan penguatan konsep dari guru
mengenai permasalahan yang berkaitan dengan Protista mirip tumbuhan.
Kesimpulan:
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi tentang solusi permasalahan yang
dibahas, ciri-ciri Protista mirip tumbuhan, klasifikasi, dan cara
reproduksinya.
Penugasan:
Peserta didik secara berkelompok membuat poster
tentang pentingnya Protista mirip tumbuhan bagi kehidupan.
|
5 menit
10 menit
10
menit
5
menit
3
menit
|
||||
3.
|
PENUTUP
Refleksi: Apa manfaat yang kalian peroleh dari pembahasan Protista
mirip tumbuhan?
Kuis: (lisan)
1. Mengapa Alga disebut
sebagai Protista mirip tumbuhan? (=karena mempunyai klorofil sehingga bisa
berfotosistesis)
2. Alga dapat
diklasifikasikan menjadi berapa filum? Sebutkan ! (=empat filum, yaitu Chlorophyta (alga hijau),
Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga coklat), dan Rhodophyta (alga
merah))
3.
Bagaimana cara reproduksi aseksual pada
protista mirip tumbuhan? (=membelah diri, fragmentasi, dan membentuk spora
aseksual)
4.
Bagaimana cara reproduksi seksual pada
protista mirip tumbuhan? (=konjugasi, isogami, heterogami, dan oogami)
|
2
menit
5
menit
|
V. ALAT/ BAHAN/ SUMBER PEMBELAJARAN
Ø LCD
proyektor
Ø Slide
gambar makanan berbahan rumput laut.
Ø Syamsuri, I. dkk.
2006. Biologi SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga
Ø Sudjadi, Bagod, dkk. 2004. Biologi Sains dalam Kehidupan 1A SMA. Surabaya: Yudhistira.
Ø Campbell, Reece,
Mitchell.
2002. Biologi Jilid 3 Edisi 5.
Jakarta: Erlangga.
Ø LKS
“Blooming Algae”
VI. PENILAIAN
Penilaian kognitif,
proses (presentasi kelompok dan keaktifan), produk (poster)
1. Tes
Tulis (kunci jawaban pada Lampiran 3)
1) Bagaimana
ciri-ciri Protista mirip tumbuhan? (15)
2) Sebutkan
klasifikasi dari protista mirip tumbuhan! Berilah masing-masing 1 contoh! (20)
3) Bagaimana
cara reproduksi aseksual protista mirip tumbuhan? Jelaskan! (30)
4) Bagaimana
cara reproduksi seksual protista mirip tumbuhan? Jelaskan! (35)
Nilai = Jumlah
skor yang didapat x 100
100
2. Lembar Penskoran Keaktifan
dalam Presentasi dan Diskusi (Lampiran 4)
3.
Format Penskoran Analisis Kritis Artikel (Lampiran 5)
3.
Format Penskoran Poster (Lampiran 6)
Mengetahui Malang,
8
Juli 2012
Kepala Sekolah Guru Biologi
Linda Tri
Antika
NIP.
_________________ NIM.
209341417443
Lampiran 1
MATERI : PROTISTA MIRIP TUMBUHAN
A. Ciri-ciri Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
·
Melakukan
fotosintesis sebab mempunyai klorofil
·
Ada yang uniseluler,
ada pula yang multiseluler
·
Belum dapat
dibedakan akar, batang dan daun
·
Habitat di perairan,
kulit pohon, tanah, lembab, atau melekat pada tubuh hewan.
B. Klasifikasi Protista Mirip Tumbuhan
a) Chorophyta
1.
Pigmen, khlorofil a
dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak
sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput.
2.
Hasil fotosintesis
berupa amilum dan tersimpan dalam khloroplas.
3.
Khloroplas berjumlah
satu atau lebih; berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dsb.
4.
Sel berinti sejati
(eukariotik), satu atau lebih.
5.
Dinding sel mengandung selulose dan berlendir sehingga
lingkungan jadi licin.
6.
Banyak terdapat di danau, kolam ada juga yang hidup di
laut (90% hidup di air tawar dan 10% hidup di laut) Yang hidup di air umumnya
sebagai plankton atau bentos, juga menempel pada batu dan tanah dan Ganggang
hijau merupakan kelompok ganggang yang paling banyak jumlahnya diantara
gangganga lain.
7. Contohnya adalah Chlamydomonas
sp., Chlorella sp., Volvox sp., Pediastrum sp.,
Hydrodictyon sp., Cladophora sp., Spirogyra sp., Ulva sp.
b) Chrysophyta
1. Ada
yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel.
2. Memiliki
piqmen warna yang dominan adalah karotin, fukosantin (coklat kuning) dan
piqmen warna lain klorofil a dan b.
3. Sebagian
besar kelompok ini adalah Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan
memiliki dinding sel. Sel tersusun atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka)
dan tutup (epiteka).
4. Dinding
sel mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah
diatom.
5. Manfaat
: untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik, dan penyekat
dinamit, penyaring kolam renang
6. Contoh
: Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia
c) Rhodophyta
1.
Bersifat multiseluler
2.
Memiliki piqmen fikobilin yang
terdiri dari fikoreitrin (merah) dan fikosianin (biru), klorofil.
3.
Habitat di dasar laut, seperti rumput
sehingga sering disebut dengan rumput laut (sea weed).
4.
Reproduksi secara Vegetatif
dengan pembentukan spora, dan secara generatif dengan peleburan
antar ovum dan spermatozoid.
5.
Sering dimanfaatkan untuk bahan
makanan (agar-agar) dan kosmetika.
6.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp
d) Phaeophyta
1. Tubuhnya
menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
2. bersifat
multiseluler
3. memiliki
piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c
4. habitat
di dasar laut
5. reproduksi
secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan generatif).
Vegetatif dengan cara fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif dengan
cara oogami (peleburan antar ovum dan spermatozoid).
6. Contoh
:
·
Laminaria sp, penghasil
asam alginat (untuk produksi tekstil, kosmetik dan makanan)
·
Sargassum sp,
·
Fucus sp,
·
Turbinaria sp,
·
Macrocystis sp
C. Reproduksi Protista Mirip Tumbuhan
Alga bereproduksi melalui dua cara yaitu seksual dan
aseksual. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel,
fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi
melalui isogami dan oogami.
a. Reproduksi
Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel
menghasilkan dua sel anak yang masing – masing akan menjadi individu baru. Reproduksi
dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada alga bersel tunggal. Alga
berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi
melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah – pecahnya koloni menjadi
beberapa bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga
dapat bereproduksi melalui pembentukan zoospora. Zoospora
merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dan dapat bergerak atau
berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flaagela. Setiap zoospora
merupakan calon individu baru.
b. Reproduksi
Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk
membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi
seksual, yaitu isogami dan oogami.
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina
berukuran sama besar dan umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil peleburan
gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut zigospora.
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan
ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak
bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika zigot
yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi,maka disebut oospora.
Lamipran 2
LEMBAR KERJA SISWA
Blooming
Algae
Posted by Aditya Doni on 7/26/2011_Technology Site
Blooming alga (algae
blooming) merupakan suatu peristiwa "meledaknya" populasi algae
pada suatu ekosistem air (aquatic system). Blooming alga dapat terjadi
baik di ekosistem air tawar maupun air asin (laut). Biasanya, diakibatkan oleh
satu atau beberapa jenis fitoplankton (phytoplankton) yang memiliki
pigmen warna misalkan hijau, biru atau merah.
Dikatakan meledak atau 'bloom' jika
perbandingan konsentrasi algae mencapai ratusan hingga ribuan bahkan ada yang
mencapai jutaan sel per mililiter. Biasanya fenomena blooming alga ini
berwarna hijau, namun pernah juga ditemui warna kuning kecoklatan, merah itu
semua bergantung pada spesies dan pigmen warna yang dibawanya.
Fenomena dapat terjadi dikarenakan banyaknya nutrisi yang ada pada perairan tersebut. Nutrisi tersebut diperoleh dari proses eutrofikasi. Proses eutrofikasi yakni proses pencemaran air dengan zat-zat makanan atau nutrien yang berlebih ke dalam ekosistem air. Proses eutrofikasi bisa berasal dari limbah rumah tangga dan pemberian pupuk yang berlebihan pada lahan pertanian sehingga sebagian dari pupuk tersebut ikut terlarut ke dalam perairan. Terutama kandungan ion fosfat (PO3-) dan Nitrogen (N) yang ternyata menguntungkan bagi beberapa spesies alga. Dan inilah yang akan menyebabkan populasi alga menjadi tidak terkontrol.
Bukan tanpa akibat. Fenomena ini cukup
menjadi masalah yang serius apabila tidak segera di tangani. Apabila tidak
segera ditangani, fenomena ini akan menyebabkan ikan, atau organisme lain yang
masih satu ekosistem mengalami kematian. Kematian ini lebih disebabkan karena
kekurangan zat makanan dan kekurangan cahaya matahari. Karena alga yang hidup
di permukaan air akan menghalangi sinar matahari masuk ke dasar perairan. Dan
ada pula spesies alga yang juga memproduksi toksin, yang tentu merugikan
organisme lain termasuk manusia.
Diskusi (Kunci Jawaban pada lampiran 3)
- Setelah membaca artikel 1 di atas, mengapa bisa terjadi Blooming Algae?
- Apa akibat dari peristiwa Blooming Algae ?
- Termasuk dalam klasifikasi manakah alga (berdasarkan kemiripan dengan kingdom yang lebih tinggi)? Mengapa demikian?
Termasuk
dalam Protista mirip……
Karena……
- Jelaskan klasifikasi dari protista mirip tumbuhan! Tuliskan masing-masing 1 contohnya!
- Berikan kesimpulan dari kegiatan hari ini!
Lampiran 3
Kunci
Jawaban Tes Kognitif:
1. Ciri
Protista mirip tumbuhan (Alga):
·
Memiliki pigmen
klorofil sehingga dapat berfotosintesis
·
Ada alga yang
uniselular dan ada pula yang multiselular.
·
Mempunyai ukuran
yang sangat beragam. Ada yang hanya dapat diamati dengan bantuan mikroskop
(mikroskopik), ada pula yang dapat dilihat langsung tanpa bantuan alat
(makroskopik).
·
Alga uniselular biasanya
hidup sendiri (soliter) atau hidup secara berkelompok (berkoloni). Alga
uniselular yang hidup soliter, antara lain Chlamydomonas dan Chlorella.
·
Dapat ditemukan di
tempat-tempat lembap, perairan tawar, dan laut.
2. Klasifikasi
Protista mirip tumbuhan:
a) Filum
Chlorophyta (Alga Hijau)
Contoh: Chlorella, Ulva, Protococcus, Spirogyra,
dan Ulothrix
b) Filum
Chrysophyta (Alga Keemasan)
Contoh: Diatome
c) Filum
Rhodophyta (Alga Merah)
Contoh: Euchema spinosum, Microcladia
coulteri, Rhodimenia
d) Filum
Phaeophyta (Alga Cokelat)
Contoh: Fucus, Sargassum, Laminaria
3. Reproduksi
secara aseksual dilakukan dengan cara membelah diri, fragmentasi, dan membentuk
spora aseksual.
·
Membelah diri
dilakukan oleh Chlorella, Clamydomonas, dan Navicula.
·
Fragmentasi adalah
pemutusan bagian atau filament tubuh, kemudian terbentuk koloni baru. Misalnya
dilakukan oleh Oscillatoria dan Gleocapsa.
·
Spora
aseksual (spora kembara) adalah spora yang dapat bergerak dengan
berenang menggunakan flagella yang terbentuk dari pembelahan protoplasma secara
membujur, dimana tiap potongan hasil pembelahan akan terbungkus oleh dinding
sel baru yang dilengkapi dengan bulu cambuk (flagel ). Contoh pada : Chroococcum,Oedogonium,
Vaucheria.
4. Bagaimana
cara reproduksi seksual protista mirip tumbuhan? Jelaskan!
Reproduksi seksual
- Konjugasi : berlangsung pada algae
yang berbentuk benang/ filamen.
- Peleburan gamet jantan (sperma)
dengan gamet betina (ovum).
Ada 3 macam peleburan gamet, yaitu :
a) Isogami ( iso = sama ) yaitu
peleburan antara gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai ukuran dan
bentuk yang sama sehingga gamet jantan dan gamet betina sulit untuk dibedakan
b) Anisogami (an = tidak, iso = sama),
yaitu peleburan gamet jantan dengan gamet betina yang mempunyai bentuk sama
tetapi ukuran berbeda. Gamet jantan mempunyai ukuran yang lebih kecil dari
gamet betina.
c) Oogami , yaitu peleburan gamet
jantan dengan gamet betina yang mempunyai ukuran dan bentuk yang berbeda. Gamet
jantan ukuran lebi kecil dan dapat bergerak, gamet betina besar dan tidak dapat
bergerak.
Lampiran
4
Kunci
Jawaban Diskusi:
- Fenomena Blooming Algae terjadi dikarenakan banyaknya nutrisi yang ada pada perairan tersebut. Nutrisi tersebut diperoleh dari proses eutrofikasi. Proses eutrofikasi yakni proses pencemaran air dengan zat-zat makanan atau nutrien yang berlebih ke dalam ekosistem air.
- Akibat dari Blooming Algae adalah ikan, atau organisme lain yang masih satu ekosistem mengalami kematian. Kematian ini lebih disebabkan karena kekurangan zat makanan dan kekurangan cahaya matahari. Karena alga yang hidup di permukaan air akan menghalangi sinar matahari masuk ke dasar perairan. Dan ada pula spesies alga yang juga memproduksi toksin, yang tentu merugikan organisme lain termasuk manusia.
- Termasuk dalam klasifikasi Protista mirip tumbuhan
Karena
mempunyai klorofil dan bisa melakukan fotosintesis seperti tumbuhan
- Klasifikasi dari protista mirip tumbuhan:
a) Filum
Chlorophyta (Alga Hijau)
Contoh: Chlorella, Ulva, Protococcus, Spirogyra,
dan Ulothrix
b) Filum
Chrysophyta (Alga Keemasan)
Contoh: Diatome
c) Filum
Rhodophyta (Alga Merah)
Contoh: Euchema spinosum, Microcladia
coulteri, Rhodimenia
d) Filum
Phaeophyta (Alga Cokelat)
Contoh: Fucus, Sargassum, Laminaria
- Kesimpulan
Protista dikatakan menyerupai tumbuhan karena bersifat autotrof,
memiliki kiorofil, dan dengan bantuan cahaya matahari mampu melakukan fotosintesis.
Alga merupakan protista mirip tumbuhan multiseluler. Alga diklasifikasikan
menjadi empat filum, yaitu Chlorophyta (alga hijau), Chrysophyta (alga
keemasan), Phaeophyta (alga coklat), dan Rhodophyta (alga merah). Cara
reproduksi protista mirip tumbuhan, yaitu secara aseksual, seksual, atau
keduanya.
Lampiran 5
Lembar Penilaian
Keaktifan dalam Presentasi dan Diskusi
FORMAT PENILAIAN DISKUSI DAN PRESENTASI
Berilah tanda (√) pada kolom sesuai dengan keterangan
yang telah disediakan!
No
|
Nama Siswa
|
Frekuensi
|
||||||||
Mempresentasikan
|
Bertanya
|
Menjawab/menanggapi
|
||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan:
- Skor 3 = sangat baik
- Skor 2 = baik
- Skor 1 = kurang baik
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI DAN DISKUSI
1.
Mempresentasikan
Nilai
|
Deskriptor
|
3
|
Presentasi
jelas/mudah dipahami
|
2
|
Presentasi
kurang jelas/kurang mudah dipahami
|
1
|
Presentasi
membingungkan/tidak jelas
|
2.
Bertanya
Nilai
|
Deskriptor
|
3
|
Pertanyaan
sesuai dengan pokok bahasan dan memunculkan permasalahan baru.
|
2
|
Pertanyaan
sesuai dengan pokok bahasan, namun tidak memunculkan permasalahan baru
|
1
|
Pertanyaan
kurang/tidak sesuai dengan pokok bahasan
|
3.
Menjawab/Menanggapi
Nilai
|
Deskriptor
|
3
|
Menjawab/menanggapi
dengan benar dan/dengan menambah informasi baru
|
2
|
Jawaban/tanggapan
berupa klarifikasi
|
1
|
Menjawab/menanggapi
dengan salah
|
Rubrik Penilaian
Aktivitas Siswa
Penilaian Proses
Penilaian
ini didasarkan pada hasil kerja siswa selama proses belajar mengajar
berlangsung.
No
|
Nama
Siswa
|
Aspek
yang Diamati
|
Ket
|
|||||||
Keaktifan
|
Keberanian
|
|
||||||||
A
|
B
|
C
|
D
|
A
|
B
|
C
|
D
|
|
||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Indikator:
1. Keaktifan
A. Jika
siswa terlibat aktif dalam berdiskusi
B. Jika
siswa terlibat cukup aktif dalam berdiskusi
C. Jika
siswa terlibat kurang aktif dalam berdiskusi
D. Jika
siswa tidak terlibat aktif dalam berdiskusi/ cenderung diam saja
2. Keberanian
A. Jika
siswa berani mengajukan pertanyaan atau pendapat
B. Jika
siswa cukup berani mengajukan pertanyaan atau pendapat
C. Jika
siswa kurang berani mengajukan pertanyaan atau pendapat
D. Jika
siswa tidak berani mengajukan pertanyaan atau pendapat sama sekali
Penilaian
Kualitatif
|
Penilaian
kuantitatif
|
A
|
75 – 99
|
B
|
50 – 74
|
C
|
25 – 49
|
D
|
0 – 24
|
Penilaian:
Keterangan:
NP = Nilai Proses NP= (NK1+NK2)/2
NK1
= Nilai Keaktifan
NK2 = Nilai Keberanian
Lampiran 6
Format Penskoran Poster
Kriteria
|
Skor
|
Catatan
|
Kesesuaian isi
dengan tema
|
|
|
Kesesuaian isi
dengan teori
|
|
|
Keindahan
|
|
|