Rabu, 22 Desember 2010

Curhat Metode Penelitian

Matakuliah Metode Penelitian merupakan matakuliah favorit saya di semester ini. Why? Banyak alasan konkrit yang dapat saya pertanggungjawabkan (Whehehehee). Salah satunya adalah dosennya yang sangat friendly dan santai. Kali ini saya akan mendeskripsikan terlebih dahulu Beliau adalah Prof. Dra. Herawati Sosilo, M.Sc, PhD dan Dr. Hadi Suwono, M.Si. Dua sosok istimewa ini sangat saya idolakan.
1) Prof. Dra. Herawati Sosilo, M.Sc, PhD yang sangat murah senyum dan ramah. Yang saya tangkap dari sosok Prof. Hera adalah gaya beliau yang santai tapi tegas. Tapi tegasnya Prof. Hera sangat saya suka, karena tidak membuat mahasiswa takut. Dosen yang sangat sportif. Tidak hanya bisa membuat aturan, tapi juga sangat sportif menjalankan. Contohnya, saat beliau telat lebih dari 15 menit, beliau harus nyanyi di depan kelas sebab itu adalah aturan main yang disepakati saat awal perkuliahan dulu. Inilah yang membedakan sosok Prof. Hera dengan yang lain. Tidak lupa juga beliau adalah seorang pendidik yang selalu mengajarkan kejujuran. Termasuk kata-kata beliau yang akan selalu saya ingat :
”Data yang tidak sesungguhnya (manipulasi), tempatnya adalah keranjang sampah”
Hal ini mengandung pesan bahwa kita harus jujur dalam melakukan segala hal, karena kita adalah generasi penerus bangsa Indonesia yang mana nasib negeri ini ada di tangan kita. Bisa kita bayangkan apabila generasi penerus sudah banyak yang tidak jujur, maka koruptor-koruptor anyar akan merajalela. Saya sangat terinspirasi dari beliau. Sosok istimewa seperti beliaulah yang tidak mudah untuk tereduksi dari ingatan saya. ^_^

2) Dr. Hadi Suwono, M.Si adalah mantan mahasiswa Prof. Hera yang juga sangat saya idolakan. Sikap beliau yang hampir sama dengan Prof. Hera, yaitu santai dan ramah. Disamping penampilan beliau yang selalu rapi, beliau juga murah senyum. Yang saya kenang dari beliau adalah sikap terbuka pada kami. Beliau suka bercerita apa saja yang beliau pernah alami. Dan saya yang memang hobby mendengarkan cerita selalu sangat senang saat beliau bercerita. Cara beliau menerangkan materi juga sangat santai tapi mengena. Penyelesaian masalah selalu dilakukan dengan diskusi bersama. Inilah yang sangat saya sukai dari beliau.
Selain itu, metode pembelajaran yang beliau pernah terangkan sangat membuka ”mata” saya untuk tidak menggunakan metode yang sudah tidak patut lagi digunakan. Contohnya adalah metode Behavourisme yang awal prakteknya adalah pada hewan. Artinya kita menunggu perintah untuk melakukan segala sesuatu. Yang beliau sarankan adalah kita harus menggunakan metode konstruktivisme yang berarti membangun. Artinya bagaimana membangun konsep sendiri dan kemudian dibandingkan dengan konsep yang lain agar mendapatkan tambahan. Ilmu ini akan saya ingat selalu dan semoga dapat saya terapkan nantinya saat saya menjaadi pendidik. Oya..Semoga nantinya Bapak juga menjadi Profesor ya Pak. Amiiiiiin. (hehehehe) ^_^

3) Selain itu, ada Mbak Komang Ayu sebagai assistant dosen yang sangat membantu dalam proses pembelajaran matakuliah Metode Penelitian kami. Mbak Komang yang saya kenal adalah sosok cerdas dan tanggap pada perkembangan perkuliahan kami di matakuliah ini. Jelas saja, tiap pertemuan dia sangat aktif dan rajin merekam semua aktivitas kami di kelas. Selain itu, mbak Komang sangat bisa diajak kompromi dalam masalah tugas. Dia sangat rajin menanyakan bagaimana perkembangan tugas kami, terutama tugas portofolio ini. Terima kasih mbak Komang. ^_^

4) Mahasiswa S2 Biologi UM (PPL), yaitu: Pak Taufik dan Pak Syafrudin, serta penilai, yaitu Pak Haikal dan Ibu yang biasanya duduk di Terima kasih atas kerja samanya selama ini. Pak Taufik sangat akrab dengan kami semua, karena cara mengajarnya yang santai dan orangnya lucu. Maklum, pak Taufik berasal dari lombok, jadi bukan dari Jawa. Logatnya kadang bikin kami sekelas serempak tertawa. Tidak akan saya lupakan jasa pak Taufik dan Pak Haikal yang telah membantu saya mencari artikel di perpustakaan Pascasarjana. Semoga kebaikannya dibalas dengan kebaikan yang setimpal. Amiin. Banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari beliau-beliau para calon Magister handal. ^_^

1. Latar Belakang dan Pengalaman Penelitian
Banyak pengetahuan yang saya dapatkan di matakuliah Metode Penelitian ini. Terutama pengetahuan dalam hal penelitian. Dalam melakukan penelitian ternyata memang butuh ketelitian,kesabaran, keuletan, dan yang terpenting adalah kejujuran.di sini, saya ingin melatih kemampuan saya dalam keterampilan melakukan penelitian hingga melaporkannya dan mempresentasikannya. Itung-itung buat persiapan skripsi nanti.
Mengenai pengalaman penelitian, sebenarnya sebelum mengikuti matakuliah ini, saya pernah melakukan penelitian tentang kandungan lendir bekicot waktu SMA. Di sana saya sudah menguji kandungan lendir bekicot dengan betadine. Ternyata lendir bekicot mengandung kalsium dan vitamin C. Dari dasr kandungan dia atas, saya berasumsi bahwa lendir bekicot bisa menjadi bahan kosmetik alami. Tapi berhenti di tengah jalan karena kurangnya waktu. Maklum, Biologi sangat full of tugas. Atau saya saja ya yang kurang bisa mengatur waktu??Hehehe ^^v

2. Tujuan yang Ingin Dicapai
Dalam mengikuti matakuliah ini, saya ingin lebih meningkatkan ilmu mengenai bagaimana menjadi seorang scientist yang baik. Saya selalu ingat bahwa untuk menjadi ilmuan, kunci utamanya adalah kejujuran. Yang terpenting adalah saya ingin menjadi seseorang yang bisa jujur dalam hal apapun termasuk dalam pengambilan dan pengolahan data pada saat melakukan penelitian. Tidak boleh memanipulasi data. Harus sesuai dengan kenyataan. Ilmu mengenai penelitian ini juga sangat penting dalam penyusunan skripsi. Dalam penyusunan skripsi sangat dibutuhkan teori-teori penelitian yang cukup banyak. Nah, dari sini saya harus lebih giat belajar materi dalam matakuliah ini. Ganbatte..!!! ^^



3. Manfaat Pembelajaran Metode Penelitian
Banyak hal yang dapat saya pelajari di matakuliah ini. Cara-cara menyusun laporan penelitian mulai dari awal hingga praktek penyusunannya mengenai proyek sederhana masing-masing kelompok kecil (dua orang) selalu dalam pantauan dosen dan asisten dosen, sehingga kami benar-benar mengerti bagaimana menyusun laporan yang tertib dari awal hingga akhir. Tidak hanya ilmu tentang penelitian yang meningkat dalam diri saya, namun juga ilmu akhlak yang diajarkan oleh Prof. Hera, yaitu tentang kejujuran. Semoga selalu saya ingat dan akan saya laksanakan semaksimal mungkin. Terima kasih Prof. Hera.... ^^b

4. Tugas dan Kegiatan di Kelas yang Bermanfaat dan Dapat Dinikmati
Dalam matakuliah ini dibahas tuntas bagaimana menjadi seorang scientist yang benar-benar scientist. Ternyata banyak hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian. Dalam buku wajib sudah tertera dengan jelas langkah-langkah bagaimana melakukan penelitian. Mulai dengan menjawab Four Questions Strategy, kemudian membuat Design Experiment (rancangan eksperiment), lalu dilanjutkan dengan membuat prosedur penelitian yang rinci dan jelas. Saya ingat pesan Prof.Hera bahwa dalam membuat prosedur, haruslah jelas dan rinci. Saya dulu ingat waktu maju menuliskan prosedur membuat Nasi Goreng Mawut. Kelompok saya langsung menulis tahap pertama dengan ”Panaskan minyak goreng di atas wajan”, lantas Prof. Hera mengatakan ”Kompornya nggak dinyalakan?”. Lantas kami semua tertawa. Whehehe.. :)
Dari pengalaman di atas, Prof. Hera juga menambahkan bahwa jika membuat prosedur, kita harus menganggap seolah-olah pembacanya adalah orang awam yang belum tahu apa-apa mengenai apa yang ada dalam prosedur kita. Jadi prosedur harus ditulis secara jelas dan rinci agar pembaca bisa mengerti dan dapat mendeskripsikannya.
Nah, setelah membuat prosedur, maka ada proses pembuatan garfik. Grafik yang disajikan dapat berbentuk grafik batang dan grafik garis. Sebenarnya masih banyak lagi jenis grafik yang dapat kita sajikan, seperti grafik Pie. Dalam pembuatan grafik tidak boleh melupakan judul grafik. Judul harus jelas dan harus sesuai dengan isi dari grafik. Setelah itu, ada bab yang menjelaskan bagaimana cara menyusun laporan. Terdapat hal-hal runtut yang harus diikuti dalam pembuatan laporan. Dalam hal pembuatan laporan, sebenarnya kami sudah membuatnya pada bab pertama, yaitu percobaan pesawat kertas. Dari sini, bisa menjadi ilmu bagi saya untuk menjadi scientist.
Selain itu, kegiatan di kelas sangat saya sukai. Dosen selalu memberi kesempatan kepada kami untuk membahas tugas atau PR yang telah disepakati. Kami juga diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat dengan menuliskan jawaban kita di papan tulis, setelah itu dibahas bersama, sehingga kami benar-benar mengerti kesalahan kami terletak dimana. Saya sangat suka kegiatan yang satu ini karena saya bisa melatih keberanian saya dalam mengemukakan pendapat. Disamping saya bisa memotivasi teman-teman yang lain, setidaknya saya ingin dikenal oleh dosen favorit saya, Prof. Hera.. Hehehehe ^^

5. Refleksi Mengenai Tugas dan Kegiatan di Kelas
Hampir tiap minggu ada tugas. Biasanya yang namanya tugas wajar jika menjadi beban, karena selain tugas yang lain juga masih banyak, juga ada matakuliah lain yang tugasnya mendominasi tiap minggunya. Namuuuuuun, beda halnya dengan Metode Penelitian, tugasnya tidak menjadi beban bagi kami. Dasarnya adalah, salah atau benar yang penting mengerjakan semaksimal mungkin dan semampu kami. Nantinya akan dibahas di kelas dan kami akan segera tahu kesalahan kami. Inilah istimewanya dibandingkan dengan matakuliah yang lain. Kegiatan di kelas inilah yang kami suka, santai tapi serius.
Mengenai tugas yang saya anggap sulit tapi menantang, tentu saja ada. What’s that? Proyek penelitian...!!! Hehehehe.. Dalam penyusunannya, kami juga melengkapi dengan analisis kritis dari artikel atau jurnal yang relevan dengan proyek penelitian kami. Di sini, kami ditugaskan untuk membuat 6 analisis kritis. 3 buah artikel atau jurnal berbahasa Inggris dan 3 lagi berbahasa Indonesia. Jujur saja, saya baru mengenal analisis kritis. Tapi saya sangat bersyukur karena dengan ini, saya bisa mengetahui tentang analisis kritis yang merupakan pengetahuan baru bagi saya.
Penelitian kami (saya dengan Bulan) berjudul Pengaruh Jenis Kertas (Bufallo, Linen, kertas foto Glosy, kertas kayu, dan kertas HVS) terhadap Kecepatan Kapilaritas Kertas. Kali ini, kesulitannya adalah mengenai percobaannya. Kami masih bingung bagaimana caranya menegakkan kertas pada saat percobaan. Akan kami usahakan setegak mungkin entah dengan apa. Hehehehehe ~~’a
Untuk menaggulangi kesulitan dan tantangan tadi, saya memanfaatkan waktu untuk sedikit berkonsultasi dengan pak Hadi mengenai penelitian kami. Selain itu, kami juga menyempatkan diri untuk mempresentasikan rancangan penelitian kami, sehingga banyak teman-teman yang memberikan solusi maupun pertanyaan-pertanyaan yang mendukung. Hal ini sangat membantu penelitiaan kami. Nah, masalah
SEMANGAT..!!!!

6. Proses Belajar Metode Penelitian
Saya sangat suka dengan metode pembelajaran matakuliah ini karena mahasiswa dituntut untuk lebih aktif di dalam kelas, misalnya dengan mempresentasikan tugas yang dikerjakan, menyanggah jawaban dari teman, berkomentar, dan lain-lain. Strategi yang saya gunakan dalam belajar metode penelitian ini adalah memaksimalkan waktu pada saat di kelas. Saya mencoba membiasakan diri untuk aktif di dalam kelas, baik itu mencoba menjawab pertanyaan dari dosen atau dari mahasiswa PPL serta mempresentasikannya di depan kelas. Oleh karena itu, tempat yang paling nyaman untuk belajar metode penelitian adalah di dalam kelas pada saat berlangsung pembelajaran karena saya dapat melibatkan diri dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga saya dapat lebih mengerti mengenai materi yang sedang dibahas.
Dalam penyususnan laporan, sumbersumber dari jurnal ilmiah dan sumber dari internet sangat membantu penyelesaian proposal dan laporan penelitian saya. Selain itu, masukan-masukan dari teman dan dosen juga sangat membantu saya dalam menyelesaikan proposal dan laporan penelitian. Pada penelitian kami (saya dan Bulan), masukan dari teman-teman adalah mengenai prosedurnya harus lengkap dan jelas, bagaimana menegakkan kertas pada saat percobaan berlangsung, serta pengukuran yang baik. Mbak Komang juga memberi masukan agar kertas yang digunakan tidak terlalu lebar.
Sedangkan Prof. Hera juga memberikan nasihat pada kami agar menyiasati menegakkan kertas terhadap zat cair dan sebaiknya kertas yang digunakan ukuran lebarnya tidak terlalu lebar, sehingga kami yang awalnya menggunakan 5 cm diganti menjadi 3 cm, kemudian diganti lagi menjadi 1,5 cm. Beliau juga memberikan nasihat agar melakukan uji coba terlebih dahulu sebelum melaakukan percobaan yang sesungguhnya. Nah, bagian yang paling sulit adalah mengusahakan bagaimana menegakkan kertas terhadap zat cair yang digunakan. Namun, kami memutuskan akan menegakkan kertas tersebut dengan tangan (manual) karena tidak membutuhkan waktu yang lama. SemangatZZ!!! :D

7. Identifikasi Kajian Pustaka
Saya lebih suka sumber yang berasal dari jurnal di internet, karena di sana lebih banyak membantu saya dalam menyelesaikan proposal karena keterangan yang ada di dalam jurnal dari internet lebih banyak dan lebih jelas serta lengkap. Selain itu, saat mencari sumber tersebut, saya lebih bisa memilih secara bebas dengan pilihan yang banyak, sehingga saya bisa memilih sumber jurnal atau artikel yang paling sesuai dengan penelitian saya. Namun, bukan berarti jurnal yang saya ambil dari ABT (American Biology Teacher) tidak membantu. Jurnal tersebut juga sangat membantu, meskipun dalam bahasa Inggris dan susah untuk dimengerti. Setidaknya ada hal yang saya dapatkan mengenai penelitian saya dalam jurnal tersebut.

8. Hal yang Belum Saya Pahami dan Ingin Saya Pelajari Lebih Lanjut
Secara umum, pembelajaran metode penelitian sudah saya mengerti meskipun masih ada hal yang sangat mudah saya lupakan, yaitu statistika. Padahal, saya sudah menempuh matakuliah statistika pada semester 2 kemarin dengan nilai yang menurut saya sudah cukup dengan perjuangan yang maksimal yaitu B+. Saya harap, dari pembelajaran metode penelitian ini, saya dapat mengingat konsep statistika dengan baik. Tentu saja hal ini masih ingin saya pelajari lebih lanjut, karena bagaimanapun, jika kita melakukan penelitian, kita tidak akan lepas dari yang namanya statistika. Semoga bisaaa..!!! Semangat..!! \\(^-^)//
Di luar pembelajaran, pesan moral yang selalu diagungkan oleh Prof.Hera akan selalu saya coba untuk diterapkan dengan sebaik-baiknya. Pesan moral apa itu?? KEJUJURAN. Semoga saya dapat menerapkan pesan moral tersebut. Amiiin.

9. Strategi atau Teknik Baru yang Diperoleh
Strategi yang saya peroleh dari matakuliah ini adalah bagaimana cara memaksimalkan waktu pada saat pembelajaran berlangsung. Bagaimana memulai dari awal untuk membiasakan diri aktif di dalam kelas, baik itu mencoba menjawab pertanyaan dari dosen atau dari mahasiswa lainnya. Oleh karena itu, saya akan menjadikan kelas sebagai tempat yang paling nyaman untuk belajar , yaitu pada saat berlangsung pembelajaran. Hal ini sangat menguntungkan karena saya dapat melibatkan diri dalam proses pembelajaran tersebut, sehingga saya dapat lebih mengerti mengenai materi yang sedang dibahas.
Selain itu, strategi ini dapat diterapkan mengingat efisiensi waktu. Banyaknya tugas kadang sangat menyita waktu kita sehingga sulit untuk menemukan waktu belajar secara nyaman dan santai. Walaupun ada waktu luang, biasanya digunakan untuk istirahat sejenak karena mungkin lelah mengerjakan tugas atau semalaman tidak tidur karena mengerjakan laporan, dan sebagainya. Nah, inilah strategi yang paling bisa diandalkan, yaitu memaksimalkan waktu di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Sehingga kita tidak perlu belajar keras di rumah atau di kost karena kita sudah mengerti di kelas pada saat pembelajaran berlangsung. Dan tipsnya adalah jangan malu bertanya jika kita memang tidak mengerti. Strategi ini akan saya coba sepanjang saya menjalani program studi saya selanjutnya. PASTI BISA..!!! :D

10. Artifak Khusus
Berikut ini adalah artifak-artifak yang saya anggap perlu disertakan: (terlampir)

2 komentar:

  1. Sebagian besar para pendidik yang sudah bekerja dilapangan apalagi di daerah terpencil dan tertinggal mulai kehilangan kemampuan berfikir kritisnya.....kehilangan kemampuan menulis apa saja yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran dan upaya apa yang harus dilakukan ....karena banyak yang beranggapan lebih penting meluluskan siswa dari pada mengembangkan dirinya untuk menjadi guru yang ideal. Dunia pendidikan yang nyata kadang tidak seperti yang ada dalam teori yang kita dapat dikampus....menulis saja mereka enggan apalagi sampai membuat PTK....sebenarnya itu yang harus kita teliti....mengapa hal tersebut bisa terjadi ??? ada apa dengan kita para guru....

    BalasHapus
  2. Sebagian besar para pendidik yang sudah bekerja dilapangan apalagi di daerah terpencil dan tertinggal mulai kehilangan kemampuan berfikir kritisnya.....kehilangan kemampuan menulis apa saja yang menjadi permasalahan dalam pembelajaran dan upaya apa yang harus dilakukan ....karena banyak yang beranggapan lebih penting meluluskan siswa dari pada mengembangkan dirinya untuk menjadi guru yang ideal. Dunia pendidikan yang nyata kadang tidak seperti yang ada dalam teori yang kita dapat dikampus....menulis saja mereka enggan apalagi sampai membuat PTK....sebenarnya itu yang harus kita teliti....mengapa hal tersebut bisa terjadi ??? ada apa dengan kita para guru....

    BalasHapus